Hubungan Semiotika pada Sketch Book

 

Halo, perkenalkan nama saya Zulfa Aulia Novan Fadhilah. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual. Setiap hari kesibukan saya cuma nugas, bahkan hari libur saya juga diisi dengan ngerjain tugas. Akhirnya hidup saya ga jauh jauh sama sketch book, jadi pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan hubungan semiotika pada sketch book.

Awal saya memiliki sketch book itu waktu saya baru pertama kali jadi mahasiswa di jurusan DKV Unindra, waktu itu Pak Ndaru yang menyuruh murid muridnya membeli sketch book dengan ukuran A3 untuk mengerjakan tugas tugas dari beliau. Pertama kali menggambar di kertas yang terbilang cukup besar bagi saya, tentu waktu itu saya kesulitan, banyak kendala yang saya alami seperti contoh susahnya menggambar di meja yang sempit akibat besarnya sketch book, lalu tidak proporsionalnya ukuran yang saya gambar, dan kesulitan kesulitan lain yang saya hadapi. Sebagai gambaran pada kalian seperti apa sih sketch booknya, bisa kalian lihat ya foto di bawah ini.

 



 

Ya begitulah penampakan dari sketch booknya, ga kerasa udah 4 semester saya sama buku itu. Yang tadinya kesulitan, sekarang justru sudah terbiasa dan malah kurang nyaman kalau menggambar di atas media yang kecil seperti kertas A5.

            Buku ini juga membuat saya sadar kalau saya ini sekarang adalah mahasiswa, jadi kalau saya kesulitan atau mengeluh dengan tugas yang banyak, saya jadi tersadar bahwa mengeluh tidak akan menyelesaikan semuanya. Buku ini juga seperti identitas saya sebagai mahasiswa jurusan DKV. Buku ini selalu saya jaga, buku ini terasa penting bagi saya. Mau itu lembaran lama yang sudah saya kerjakan atau lembaran baru yang sudah saya gores sedemikian rupa untuk mengerjakan tugas dari para dosen, kedudukannya sama bagi saya, setiap lembarannya terasa berarti karena dari sinilah saya belajar. Di setiap lembarnya ada proses, ada usaha, ada kemauan dari saya untuk selalu berkembang menjadi lebih baik. Ngomong ngomong tentang buku ini, saya punya pengalaman unik waktu pulang kampus dan keadaanya hujan, buku ini saya masukkan kedalam trash bag besar dan saya lipat supaya air tidak masuk kedalam. Lucu sih saya membiarkan badan saya basah demi melindungi sketch book dari air. Ya begitulah saya menjaga buku ini, karna buku ini berisi perjuangan saya.

            Tanpa disadari buku ini telah menjadi bagian dari hidup saya dan merubah kebiasaan saya, yang tadinya ga pernah pegang buku A3 akhirnya menjadi terbiasa menggambar di buku ini. Yang tadinya selalu pegang hp, tapi sekarang lebih banyak sibuk sama buku ini. Yang tadinya tidak pernah menggambar, tapi sekarang hampir setiap hari. Sama buku ini juga saya jadi sering begadang, tentu karna banyaknya tugas dan deadline yang mepet wkwkwk. Sebagian hidup saya telah berubah karena buku ini, alih alih malam minggu keluar rumah pacaran atau nongkrong, justru saya malah sibuk mencoret coret buku ini dengan goresan goresan ceker ayam yang di hasilkan dari jari jemari saya.

            Banyak waktu telah di lewati bersama buku ini, bisa di bilang buku ini sebagai saksi bisu perjuangan saya selama ini belajar menjadi mahasiswa DKV, proses dan usaha saya tergambar pada sebuah sketch book berukuran A3 tersebut. Jadi, ya begitulah hubungan semiotika dengan benda yang ada di sekitar saya. Terima kasih bagi yang sudah membaca cerita ini sampai akhir! Dadah......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisis Mitos dan Pengalaman Estetis Dalam Lagu (Stitches - Shawn Mendes)

ANALISIS SEMIOTIKA MITOS, METAFORA, DAN METONIMI PADA IKLAN ROKOK A MILD VERSI "LANGKAH"